, ,

Pengaspalan Jalur Lambuya-Motaha Butuh Proses, Pemprov Sebut Ada Perjanjian

oleh -26 Dilihat

Kendari, Sulawesi Tenggara — Harapan masyarakat untuk menikmati akses jalan yang nyaman di jalur Lambuya–Motaha tampaknya harus sedikit bersabar. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) menegaskan bahwa proses pengaspalan ruas jalan tersebut masih dalam tahap perencanaan dan persiapan, sesuai dengan perjanjian kerja sama dan prosedur administrasi yang berlaku.

Pernyataan ini disampaikan oleh perwakilan Dinas Bina Marga dan Konstruksi Sultra, merespons keluhan sejumlah warga yang berharap pengaspalan segera dilakukan mengingat kondisi jalan yang rusak parah dan menghambat aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat sekitar.

Pemprov: Proyek Sesuai Tahapan, Tidak Bisa Dikebut

Menurut penjelasan dari pihak Pemprov, pelaksanaan proyek infrastruktur, khususnya pengaspalan jalan lintas kabupaten, tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa. Terdapat tahapan perencanaan teknis, penganggaran, serta penandatanganan perjanjian kerja sama yang harus dipenuhi lebih dahulu.

“Pemerintah tidak tinggal diam. Saat ini proyek jalur Lambuya–Motaha sudah masuk dalam perjanjian kerja sama antara Pemprov dan mitra pelaksana, namun memang masih menunggu proses lanjutan termasuk pengesahan anggaran dan kesiapan teknis lapangan,” jelas salah satu pejabat teknis Dinas PU.

Pengaspalan
Pengaspalan

Baca juga: Wakil Wali Kota Kendari Dorong HMMI jadi Wadah Pencetus Pemimpin Muda

Jalur Vital Penghubung Antardaerah

Jalur Lambuya–Motaha merupakan akses strategis yang menghubungkan wilayah Konawe dan Konawe Selatan. Jalan ini tak hanya penting untuk distribusi hasil pertanian dan perkebunan, tetapi juga menjadi rute utama aktivitas masyarakat dalam hal pendidikan, kesehatan, dan perdagangan.

Kerusakan jalan yang cukup lama dikeluhkan warga, terutama saat musim hujan karena berlumpur dan rawan kecelakaan. Oleh karena itu, banyak pihak mendesak agar proyek pengaspalan bisa segera dimulai.

Komitmen Pemerintah: Tak Ada Pembangunan yang Ditinggalkan

Pemprov Sultra menyatakan bahwa tidak ada wilayah yang diabaikan dalam pembangunan infrastruktur jalan. Seluruh ruas yang dianggap prioritas berdasarkan urgensi dan dampak sosial-ekonomi telah dimasukkan dalam daftar kerja jangka menengah.

“Kita harus jujur bahwa proses pembangunan itu butuh tahapan dan tidak bisa serentak di semua tempat. Tapi yakinlah, Lambuya–Motaha adalah salah satu prioritas karena memang kondisinya sudah mendesak,” lanjut pejabat tersebut.

Penutup: Warga Diminta Sabar dan Terus Awasi

Meski pembangunan belum dimulai, Pemprov meminta masyarakat tetap tenang dan bersabar. Pemerintah juga membuka ruang partisipasi publik agar warga ikut mengawasi prosesnya, termasuk dalam hal pelaksanaan proyek, transparansi anggaran, dan mutu pekerjaan nanti.

Harapannya, ketika pengaspalan benar-benar dimulai, kualitas jalan yang dihasilkan akan benar-benar mendukung pertumbuhan wilayah secara jangka panjang dan berkelanjutan.

Indosat

No More Posts Available.

No more pages to load.